Info Lampung – Pakaian adat Lampung merupakan warisan budaya yang khas dan unik dari wilayah Lampung.
Pakaian ini melekat dalam adat istiadat suku asli Lampung dan memiliki nilai seni yang tinggi.
Biasanya, pakaian adat ini digunakan dalam acara pernikahan sebagai simbol kebesaran budaya Lampung, serta dalam pertunjukan seni tari daerah Lampung seperti tari sembah dan tari bedana.
Berikut pembahasan mengenai Pakaian dan Perhiasan Adat Lampung yang perlu kamu ketahui;
Table of Contents
Perbedaan Menonjol Antara Pakaian Adat Lampung Saibatin dan Pepadun
Di Provinsi Lampung, terdapat dua jenis pakaian adat, yaitu Pakaian Adat Lampung Saibatin dan Pakaian Adat Lampung Pepadun.
Kedua pakaian adat ini memiliki kesamaan dalam penggunaan kain tapis yang mewah dan indah dengan hiasan logam kuningan.
Namun, perbedaan yang mencolok terletak pada warna pakaiannya.
Pakaian Adat Lampung Pepadun umumnya dominan menggunakan warna putih, sementara Pakaian Adat Lampung Saibatin didominasi oleh warna merah.
Selain perbedaan warna, terdapat juga perbedaan pada bentuk siger yang dikenakan.
Pada Pakaian Adat Lampung Saibatin, siger memiliki tujuh lekukan tajam yang melambangkan tujuh adog, yaitu suttan, raja jukuan/depati, radin, batin, minak, mas, dan kimas.
Ada juga siger bernama awan gemisikh (awan gemisir) yang merupakan bagian dari budaya arak-arakan adat dalam acara pernikahan.
Siger ini merupakan ciri khas suku Saibatin dalam ritual adat.
Sementara itu, bagi suku Pepadun, siger yang digunakan memiliki bentuk biasa dan tidak ada ritual khusus yang mengubah status seseorang dalam masyarakat.
Pakaian dan Perhiasan Adat Lampung Pria
Pakaian adat laki-laki suku Lampung umumnya sederhana. Mereka mengenakan baju lengan panjang berwarna putih dan celana panjang berwarna hitam atau putih.
Selain itu, mereka juga memakai sarung tumpal, yaitu kain sarung yang ditenun dengan benang emas, sesapuran, dan khikat akhir.
Sesapuran adalah kain putih rumbai ringgit yang dikenakan di luar sarung tumpal, sedangkan khikat akhir adalah selendang bujur sangkar yang melingkari pundak, menutupi dada, dan diikat di ujung depan leher dengan warna merah.
Perhiasan pengantin laki-laki meliputi:
- Kopiah Emas Lampung: Kopiah emas dengan ujung yang meruncing di bagian depannya.
- Kalung Papan Jajar: Kalung yang menyerupai lempengan siger kecil atau perahu, terdiri dari 3 buah dengan ukuran yang berbeda. Simbol kehidupan baru yang akan dijalani dan diwariskan secara turun-temurun.
- Kalung Buah Jukum: Kalung yang terbuat dari buah jukum, melambangkan harapan untuk mendapatkan keturunan.
- Selempeng Pinang: Kalung berbentuk bunga yang digunakan melintang dari bahu hingga pinggang sebagai perhiasan dada.
- Ikat Pinggang dan Keris: Ikat pinggang dan keris yang diletakkan di pinggang sebagai perhiasan.
- Gelang Burung: Gelang berbentuk lempengan pipih dengan gambar burung garuda terbang. Melambangkan kendaraan atau lambang dunia atas bagi mempelai dalam mengarungi kehidupan yang panjang. Dipasang di lengan kiri dan kanan bagian atas.
- Gelang Kano: Gelang berbentuk ban dengan bagian tengah menyudur, melambangkan harapan untuk berusaha berbuat baik dan membatasi perbuatan. Dikenakan di kedua lengan di bawah gelang burung.
- Gelang Bibit: Gelang yang melambangkan harapan untuk mendapatkan keturunan yang baik dan menjadi teladan bagi keturunannya. Dipakai di lengan kanan dan kiri di bawah gelang kano.
Pakaian dan Perhiasan Adat Lampung Wanita
Pakaian adat Lampung untuk wanita umumnya tidak jauh berbeda dengan pakaian adat Lampung untuk pria, mulai dari sarung tapis, sesapuran, hingga khikat akhir.
Namun, yang membedakan di sini adalah tambahan pakaian atau aksesoris yang memberikan nilai menawan pada pakaian adat wanita ini.
Berikut adalah beberapa aksesoris tambahan yang digunakan:
- Selappai: Merupakan baju tanpa lengan yang terbuat dari brukat dan memiliki hiasan rumbai ringgit di bagian tepinya.
- Bebe: Sulaman benang yang terbuat dari kain satin dengan bentuk bunga teratai yang mengambang.
- Katu Tapis Dewa Sano: Terbuat dari kain tapis jung jarat dan menyerupai rumbai ringgit.
- Siger: Mahkota emas khas yang sering digunakan oleh pengantin wanita.
- Seraja Bulan: Mahkota kecil yang terletak di atas siger.
- Perhiasan Dada dan Leher: Termasuk kalung ringgit, kalung papanjajar, dan kalung buah jukum.
- Perhiasan Pinggang: Terdiri dari selempang pinang yang digantung dari bahu sampai pinggang, dan ikat pinggang dari kain beludru berwarna merah dengan hiasan kelopak bunga dari kuningan.
- Perhiasan Lengan: Seperti gelang burung, gelang kano, gelang bibit, dan gelang duri, perhiasan lengan pada wanita cenderung sama dengan yang digunakan oleh pria.
Dengan penjelasan ini, kita dapat lebih memahami mengenai Pakaian Adat Lampung dan filosofi yang terkandung dalam setiap instrumen pakaian tersebut.
Semoga budaya, adat, dan istiadat daerah Lampung tetap dijaga dan dilestarikan hingga generasi selanjutnya.